Assalamu'alaiku warahmatullah wa barakatuh...
selamat malam para perindu syurga
celaan, makian hingga tuduhan yang kadang membuat hati perih.
'' lo ga panas ye pake baju begitu, ribet kali ah, pake baju mah simpel aja kenape ''
'' iye tuh ga panas? ''
balas saja dengan senyuman...
'' enggak kok justru aku sejuk sekali dengan seperti ini, nyaman plus terlindungi. kalo gak percaya coba aja ''
senyum sinis ia terbangkan '' heh, sekalian aje noh lo pake cadar'' lirihnya, sesat '' saling berbisik
kembali hanya senyum. tak ada jawaban.
lima menit kemudian lewat seorang gadis cantik luar biasa, cantik zhahir dengan pakaian minimalis berjalan berlenggak-lenggok.
'' subhanallah.... cantik sekali, tapi sayang tanpa sadar ia sesungguhnya berada dijalan yang sesat '' kuhembus napas panjang, dan memalingkan wajah kearah mereka. kembali ku beri senyuman.
mereka saling pandang dan tersipu malu.
perlahan aku beranjak meninggalkan mereka, '' aku duluan ya, assalamu'alaikum ''
'' wa'alaikum sallam ''
ajaran sesat ya? bercadar identik dengan hal itu? curiga bahkan dikucilkan....
keyakinan memakai cadar itu sunnah, sunnah yang dianjurkan namun...
dikalangan masyarakat, mayoritas masih asing, khususnya di Indonesia, asing bahkan mencurigakan dianggap pakaian isteri teroris. huh, sungguh terlalu...
'' menolak mafsadat didahulukan daripada mendatangkan mashlahat ''
artinya, jika memakai cadar maka akan mendatangkan mashlahat yakni melaksanakan sunnah itu tak masalah namun, jika tidak pakai cadar maka menolak mafsadat yakni tidak ridhanya orangtua, dikucilkan dan putus silaturrahim. maka dalam hal ini wajib menolak mafsadat dengan tidak memakai cadar. serta hukum wajib ridha orangtua didahulukan daripada hukum memakai cadar. dan dikucilkan dimasyarakat beranggapan aneh putus silaturrahim lebih baik menghindarinya saja. segala sesuatu harus disesuaikan dengan keadaan.
jangan terlalu ekstrim ya !
balas dengan senyuman saja walau cacian makian datang menyapa, berikan senyum saja. karena senyum itu menyejukkan hati yang sedang gundah gulana.
menyejukkan jiwa yang terbakar oleh gejolak api, entah tak tau api apa itu? apa bisa bara api dipadam dengan senyuman? senyumin aja.....
selamat malam para perindu syurga
celaan, makian hingga tuduhan yang kadang membuat hati perih.
'' lo ga panas ye pake baju begitu, ribet kali ah, pake baju mah simpel aja kenape ''
'' iye tuh ga panas? ''
balas saja dengan senyuman...
'' enggak kok justru aku sejuk sekali dengan seperti ini, nyaman plus terlindungi. kalo gak percaya coba aja ''
senyum sinis ia terbangkan '' heh, sekalian aje noh lo pake cadar'' lirihnya, sesat '' saling berbisik
kembali hanya senyum. tak ada jawaban.
lima menit kemudian lewat seorang gadis cantik luar biasa, cantik zhahir dengan pakaian minimalis berjalan berlenggak-lenggok.
'' subhanallah.... cantik sekali, tapi sayang tanpa sadar ia sesungguhnya berada dijalan yang sesat '' kuhembus napas panjang, dan memalingkan wajah kearah mereka. kembali ku beri senyuman.
mereka saling pandang dan tersipu malu.
perlahan aku beranjak meninggalkan mereka, '' aku duluan ya, assalamu'alaikum ''
'' wa'alaikum sallam ''
ajaran sesat ya? bercadar identik dengan hal itu? curiga bahkan dikucilkan....
keyakinan memakai cadar itu sunnah, sunnah yang dianjurkan namun...
dikalangan masyarakat, mayoritas masih asing, khususnya di Indonesia, asing bahkan mencurigakan dianggap pakaian isteri teroris. huh, sungguh terlalu...
'' menolak mafsadat didahulukan daripada mendatangkan mashlahat ''
artinya, jika memakai cadar maka akan mendatangkan mashlahat yakni melaksanakan sunnah itu tak masalah namun, jika tidak pakai cadar maka menolak mafsadat yakni tidak ridhanya orangtua, dikucilkan dan putus silaturrahim. maka dalam hal ini wajib menolak mafsadat dengan tidak memakai cadar. serta hukum wajib ridha orangtua didahulukan daripada hukum memakai cadar. dan dikucilkan dimasyarakat beranggapan aneh putus silaturrahim lebih baik menghindarinya saja. segala sesuatu harus disesuaikan dengan keadaan.
jangan terlalu ekstrim ya !
balas dengan senyuman saja walau cacian makian datang menyapa, berikan senyum saja. karena senyum itu menyejukkan hati yang sedang gundah gulana.
menyejukkan jiwa yang terbakar oleh gejolak api, entah tak tau api apa itu? apa bisa bara api dipadam dengan senyuman? senyumin aja.....
Komentar